ESTETIKA UKIRAN PINTU GEBYOG PURA DESA PANJI
29 Agustus 2023 08:14:37 WITA
Gebyog merupakan salah satu furniture yang dapat difungsikan sebagai penyekat ruangan. Umumnya gebyog hadir dengan ukiran khas Jawa dan terbuat dari kayu jati yang bermutu tinggi. Dengan segala keunikannya, gebyog hadir sebagai partisi khas Jawa Yang bernilai seni tinggi dan memiliki nilai estetika yang sangat tinggi. Kebutuhan gebyog pada nilai estetis gebyog memulangkan keindahan pada ukiran yang tidak tertandingi. Kesabaran, ketelatenan, dan kemampuan teknis ukir lihai adalah syarat mutlak menciptakan ukiran yang indah pada gebyog.
gebyog juga memiliki nilai etis dan spiritual, gebyog memberi pesan spiritual bagi penghuninya. Ukiran pada gebyog memaparkan tujuan hidup manusia, sangkan paraning dumadi (asal dan tujuan hidup), keharmonisan, kesejahteraan dan kedamaian. Keharmonisan desain gebyog memperlihatkan pentingnya keharmonisan hidup dengan alam. gebyog juga sebagai tanda mengenai perjalanan ke surga, naik turunnya roh nenek moyang. Swastika adalah simbol harmoni dan keseimbangan hidup. Bung bambu adalah simbol regenerasi, kesuburan, dan keberlanjutan hidup. Saat ini, bila menyebut istilah gebyog yang terbayang di masyarakat bukanlah pada fungsinya, melainkan kerumitan ukiran, baik itu ukiran gaya Jepara, Kudus, Madura, Bali atau Jawa. Jadi, seandainya bertemu dengan pintu kayu yang berukiran rumit maka pintu tersebut disebut “gebyog pintu”. Dan biasanya saat ini, ukiran Pintu gebyog dapat kita jumpai di rumah-rumah/Pura yang ada Bali.
Desain pintu yang selaras melambangkan keharmonisan hubungan manusia dengan alam. Di samping itu, pintu ini juga menyimbolkan tujuan hidup manusia yang dilengkapi dengan kesejahteraan dan kedamaian.Pelaminan gebyog biasanya terdiri dari papan yang cukup besar yang dengan hiasa ukiran untuk menambah kesan mewah. Warna gebyog tidak harus kompleks, bisa juga disesuaikan dengan tema pernikahan. Ornamen ini juga biasanya dipercantik dengan tambahan hiasan-hiasan bunga artificial atau bunga-bunga hidup di beberapa sudut gebyog. Sama halnya dengan ukiran gebyog di Bali juga memiliki ciri khasnya masing yaitu ukirannya bisa berupa ukiran makhluk hidup. Salah satunya yaitu ukiran pintu gebyog di pura desa Panji.
Letaknya, di Desa Panji sendiri tepatnya di pura desa ada pintu masuk utama, yang menuju ke Madya Mandala Pura yang memiliki ukiran khas Bali. Pintu gebyog ini, berisi lambang banteng hitam dan Garuda yang dihiasi dengan ukiran-ukiran khas yang memberikan kesan klasik bagi para pemedek/masyarakat yang hendak tangkil ke pura Desa Panji. Apabila diartikan secara filosofi burung garuda dan juga banteng ini memiliki makna yang sangat erat dalam kehidupan masyarakat desa Panji. Tentunya hal ini dapat dikembangkan dalam bidang obyek wisata.
Dalam kajian filosofi, Banteng merupakan lambang dari sila keempat dalam butir Pancasila, yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat dalam bidang kepemimpinan. Banteng digunakan untung melambangkan sila keempat karena ia merupakan hewan sosial yang suka berkumpul seperti halnya musyawarah. Yang dimana, orang-orang akan berdiskusi dan berkumpul untuk memutuskan sesuatu. Banteng juga suka berkumpul dan jiwa sosial yang tinggi, ia menjadi salah satu kawanan hewan yang kuat.
Banteng berwarna hitam dalam kajian ini memiliki makna filosofi yang sangat dalam bagi Desa Panji, karena dalam hal ini Banteng dapat diartikan sebagai hewan yang suka bekerja sama, selalu bersama dalam kehidupan, dan menjunjung tinggi gotong royong serta saling membantu. melambangkan bangsa Indonesia yang suka bekerja sama, selalu bersama dalam kehidupan, dan menjunjung tinggi gotong royong serta saling membantu. Banteng dengan tanduk yang kekar melambangkan kekuatan rakyat dan selalu memperjuangkan kepentingan rakyat.
Sehingga apabila dihubungkan dengan masyarakat desa panji, memang sudah mendarah daging filosofi ini. Dan sebagai bentuk apresiasinya dibangunlah sebuah pintu yang berisi ukiran Banteng ini. Selain itu pintu ini juga bermaka bahwa masyarakat desa panji sangat terbuka akan keberagaman budaya yang ada.
Selanjutnya, ukiran Burung Garuda yang berdampingan dengan Banteng dalm pintu ini juga terdapat makana yang sangat melekat dalam kehidupan ini. Dalam tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai "Tuan segala makhluk yang dapat terbang" dan "Raja agung para burung". Di Bali, biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh, sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki tubuh dan lengan manusia. Sedangkan dalam pandangan secara tradisional Burung Garuda menurut masyarakat, melambangkan keberanian, kebangsawanan, keningratan, kekuatan, dan kenegaraan, karena pada Zaman dahulu diyakini sebagai "raja hewan".
Burung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari Mitologi Hindu yang berasal dari India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak abad ke-6. Burung Garuda itu sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada burung garuda itu melambangkan kemegahan atau kejayaan. Sehingga dalam hal ini bila dihubungkan dalam sistem kemasyarakatan desa Panji, sangat erat hubungannya. Dengan mengambil makna filosofi ini niscaya desa panji akan semakin jaya, dan dapat dilihat dikehidupan masyarakat bahwa, desa semakin berjaya dalam kemajuan desa.
Dengan demikian, kedua ukiran ini, memberikan makna yang sangat berkaitan dengan keberadaaan desa Panji. Yang disimbolkan dengan seni ukiran Banteng dan juga Burung Garuda. Dengan makna, melalui semangat membangun desa secara bersama-sama. Tentunya akan mecapai masa kejayaan yang telah rancang. Serta pintu sebagai simbol terbukanya masyarakat desa terhadap keberagaman dan juga perbedaan yang ada. Dalam hal ini juga , pemaknaan dari setiap simbol ini juga berkaitan erat dengan Visi dan Misi Desa Panji.(artikel karya mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja)
Komentar atas ESTETIKA UKIRAN PINTU GEBYOG PURA DESA PANJI
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
- UNTUK KALI KEEMPAT POLTEKPAR BALI GULIRKAN PKM di DESA PANJI
- PEKERJA BANGUNAN di DESA PANJI IKUTI PELATIHAN KALSI ETER 2024
- SERAH TERIMA BANTUAN RUMAH LAYAK HUNI WARGA BANJAR DINAS KEMBANG SARI
- STUDI TIRU PEMDES ULAKAN ke PEMDES PANJI, BELAJAR KELOLA BUMDES
- DELAPAN TIM DARI BANJAR DINAS se DESA PANJI IKUTI LOMBA MEMASAK SOOP
- PERBEKEL PANJI HADIRI PANEN PERDANA DEMPLOP TANAM PADI “HAZTON”
- PENERIMAAN 872 SAK BANTUAN CADANGAN BERAS PEMERINTAH UNTUK DESA PANJI