Desa PANJI

Desa Panji adalah salah satu desa yang terletak di wilayah Bali Utara tepatnya di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Desa Panji sendiri memiliki potensi alam yang tak kalah indahnya dengan desa wisata lainnya di wilayah Kabupaten Buleleng. Seperti adanya tempat- tempat bersejarah yang dapat dijadikan daerah wisata edukasi dan wisata religius.
Pura Dasar Pengorengan secara teritorial berada di kawasan Pemerintahan Desa Panji, Banjar Dinas Mandul, kawasan Munduk Wali. Di Pura Dasar Pengorengan terdapat cerita yang beredar di masyarakat bahwa asal usul Nama Pura Dasar Pengorengan bermula dari wilayah tempat berdirinya Pura tersebut di atas gundukan tanah yang menyerupai wajan yang tertelungkup (pengorengan melingeb). Asal-usul Pura Dasar Pengorengan merupakan salah satu situs napak tilas Ki Barak Panji sakti, perjalan Ki Barak Panji Sakti dari Pucak Landep pertama menampakkan kaki di Pura Dasar Pengorengan.
Kepala desa panji, beliu bernama Jro Mangku Made Ariawan menceritakan bawasan nya jejak sejarah raja panji sakti,yang dimana ada sebuah cerita rakyat,raja sakti melintas di tempat tersebut,kemudian turunnya dari puncak landep,singgah di tempat munduk penggorengan,dan beristirahat bersama masyarakat atau pengikutnya,bersama ibunya.
Kemudian terjadi lah fenomena kekuatan spritual yang sangat tinggi .Sehingga bermalam Disana dan menggoreng udang,Yang di dapatkan di tukad batu pulu,sebagian dari udang tersebut,penggorengan/wajan nya tumpah,ke arah barat ke tukad batu pulu,Dimana masa sejak iyu rasa dari pada udang ketika di pasar desa panji itu biasanya ebih mahal dari udang yang lain.atau udang danau lainya.
Kita bisa lihat bahwa kesaktian panji sakti sangat membawa sebuah berkah kehidupan kepada masyarakat yang berada di panji,dan tidak hanya itu saja tempat ini juga, di mitos kan ,tempat raja panji sakti meditasi di tukad pulu tersebut.Dan beliau juga di percaya sering memuja kakek panji sakti,atau penasehat beliau secara spritual.
Tempat nya berada di ketinggian Banjar padul,Yang tidak jauh dari jalan pertanian,tempatnya sangat tinggi di Sebuah perbukitan, dimana kita bisa melihat,tembok batas Buleleng timur dan Blambangan,sebagai batas Buleleng kerajaan panji sakti, ini merupakan  titik tinjau yang dimana pada ketua masyarakat,saat tahun 1948 para petran perang di serang oleh tentara .Kemudian Disana  beliu memohon petunjuk , dan ngayat Ida betara panji sakti,dan sampe sekarang tempat tersebut di kenal sebagai para pejuang untuk memohon berkah.Tidak  hanya itu ada juga  beberapa pura atau pelinggih yang dimana tempat pusat kekuatan niskala yang sangat di sakralkan untuk para pejuang.
Terdapat dua pelinggih di depan pura. Pelinggih pertama disebut Surya, Dewa Ayu Manik Galih, dan Pelinggih kedua disebut Paruman Agung dan Asta Gina yang merupakan simbul dari kekuatan Ki Barak Panji Sakti. (artikel karya mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja)