Desa PANJI

Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi (Balitbang-Inovda) Buleleng menggulirkan lomba kreasi inovassi daerah. Lomba yang diikuti jajaran Organsiasi Perangkat Daerah (OPD), Kecamatan, dan Pemerintah Desa (Pemdes) di Buleleg sudah masuk pemilihan daftar nominatif yang masuk 10 besar. Pemdes Panji Kecamatan Sukasada berhasil masuk dalam 10 daftar nomiantif itu. Pemdes Panji “menjagokan” Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Buana Utama Panji dengan materi lomba berjudul Pelayanan Air Dengan Sistem Digital.

Selasa (23/7/2024), tim penilai lomba menyambangi Pemdes Panji untuk melakukan peninjauan lapangan. Rombongan tim penilai didampingi unsur panitia lombang diterima Perbekel Panji, Jro Mangku Md. Ariawan, S.S.T.Par.M.B.A. didampingi Direktur (Dirut) BUMDes Buana Utama Panji Ketut Edy Susena. Kunjungan lapangan ini untuk menentukan nominasi 3 besar.

Perbekel Panji Md. Ariawan pada sambutannya menyebutkan, mengikuti lomba ini bukan ssemata-mata untuk merebut juara. Akan tetapi, ruang yang diberi oleh Balitbang Buleleng ini kesempatan untuk melakukan perbaikan dalam rangka meningkatkan mutu dan kuwalitas pengelolaan unit usaha di desa. Untuk itu, dirinya bersama manejemen bumdes telah melakukan persiapan “matang”, sehingga target keluar sebagai pemenang bisa diujudkan.

Terkait menejemen BUMDes, Perbekel Md. Ariawan mengaku, pemilihan menejemen berbasiss digital ini setelah beberapa tahun sebelumnya pengelolaan air bersih di Desa Panji belum optimal. Bahkan, dulu memicu konflik di masysarakat gara-gara pola menejemen yang belum sempurna. Dari masalah itu, pemdes dan bumdes kemudian mencoba menerapkan pelayanan pembayaran air berbasis digital. “Dengan pemilihan menejemen berbasis digital, sekarang bumdes kami berkembang pesat, terutama layanan air bersih dan simpan pinjam berjalan dengan transfaran dan akuntabel,” katanya.

Senada diungkapkan Direktur BUMDes Buana Utama Edy Susena. Pria bertubuh subur ini menyebut, lewat apliaksi berbasis website dengan alamat pam.edesaku.org maka siapapun nassabah bumdes bisa melakukan transaksi secara online. Pelayanan ini mulai dari membayar rekening tagihan air bersih, tabungan, deposito, simpan pinjam, dan layanan pertokoan. Edy mengakui, sejak pihkanya menjalankan menejemen berbasis digital kuwalitas pelayanan bisa meningkat dibandingkan ketika menjalankan menejemen berbasis konvensional. Dia mencontohkan, pembayaran air bersih pelanggan cukup membayar secara online, memastikan jumlah pemakaian air dalam waktu 1 bulan berjalan, tunggakan, dan denda. “Kalau dulu banyak warga protes karena pengelolaan yang tidak baik, tapi sekarang warga cukup dari rumah dengan HP atau leptop, dan perangkat lain yang terkoneksi internat sudah bisa bertransaksi, dan bagi kami apliaksi ini bukan hanya memudahkan, tetapi menejemen yang kita jalankan transfaran dan akuntabel,” tegasnya.

Sementara itu, anggota tim penilai yang beranggotakan akademesi itu tampak serius mengali data dan meminta penjelasan terkait penerapan aplikasi pembayaran air dengan sistem digital. Tak cukup mencerca dengan pertanyaan saja, namun tim penilai meminta pesserta lomba untuk mengoperasikan aplikasi yang telah dibangun.

Puas dengan penjelasan, tim penilai kemudian melakukan survei pelayanan ke gedung BUMDes Buana Utama Panji. Di tempat ini, tim penilai melihat langsung aktifitas pelayanan oleh kariyawan bumdes dalam mengoperasikan aplikasi sistem digital itu. Tim ini pun kembali mengutarakan pertanyaan seputar pelayanan berbasis digital dan pengelolaan penanganan gangguan pelayanan air bersih di BUMDes Buana Utama Panji. (humas pemdes panji)