Desa PANJI

Setelah berjalan beberapa bulan, Pemerintah Desa (Pemdes) Panji Kecamatan Sukasada, telah menuntaskan proses penataan kawasan Hutan Puncak Landep. Menyusul rampugnya penataan tersebut, Kamis (4/4/2024) dilaksanakan rapat pertangungjawaban pemanfaatan dana yang disumbangkan oleh BRI melalui program Couporate Social Responsibility (CSR) tersebut.

Rapat dipimpin Sekkretaris Desa (Sekdes) Komang Nastika mewakili Perbekel Panji Jro Mangku MD Ariaawan, S.S.T Par M.B.A.,. Hadir juga pada rapat ini Ketua Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Panji Gede Wedana, Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bhuana Utama Panji Edy Ssusena, dan para kelian banjar dinas (KBD), dan kepala urusan (KAUR) di lingkungan Pemdes Panji.

Sekdes Komang Nastika pada rapat itu mengatakan, selain menggunakan bantuan CSR BRI, biaya penataan kawasan huu Desa Panji tersebut juga bersumber dari donasi dan dana punia yang tidak mengikat dari beberapa pihak. Secara total, penataan kawasan Hutan Puncak Landep menghabiskan biaya lebih dari Rp 49 juta. Dana sebesar itu digunakan untuk biaya penataan meliputi, penanaman bibit pohon untuk menambah cakupan vegetasi tanaman. Kemudian, pembukaan jalan stapak untuk memudahkan akses menuju lokasi, memasang papan penunjuk arah. Ada juga pemasangan prasasti, penambahan dua buah gasebo, dua unit kori, instslasi listrk, dan fasilitas kamar mandi. “Jadi setelah kita bekerja keras dalam beberapa bulan ini dan karena keterbatasan anggaran, akhirnya kita bisa menyelesaikan penataan di kawasan atas (Hutan Puncak Landep-red),” katanya.

Setelah menyelesaikan penataan ini, dalam waktu dekat ini, Pemdes Panji merencanakan akan melaksanakan upacara ngaturang pengurip-urip dengan tujuan memohon kebersihan secara niskala di kawasan hutan setelah dilakukan penataan beberapa bulan terakhir. Ini penting karena di kawasan ini terdapat pelinggih yang menurut kepercayaan warga di pelinggih tersebut berstana Ida Batara Lingsir Ki Barak Panji Sakti. “Kita lakukan upacara pembersihan secara niskala, karena kawasan ini memang disucikan dan kami percaya karena di sini beliau berstana, sehingga penting untuk membersihkan melalui upacara yadnya sekaligus memhon tuntutan untuk kita melakukan pemeliharaan dan menjaga kelestarian kawasan ini,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua LPHD Panji Gede Wedana mengatakan, terkait pengembangan kawasan hutan Puncak Landep, pihkanya akan tetap mengikuti arahan dan kebijakan pemdes bersama instsnasi terkait yang lebih tinggi. Pihkanya sendiri mengusulkan agar LPHD ke depannya dialokasikan anggaran untuk membiayao oprasional pengembangan kawasan yang didedikasikan seagai kawasan wisata religius dan edukasi lingkungan tersebut. “Komitmen kami tetap akan menjaga kelestarian kawasan, dan untuk mendukung itu mudah-mudahan nanti ada kebijakan utamanya anggaran untuk kami (LPHD), sehingga pengembangan kawasan ini bisa terwujud,” tegasnya.

Di sisi lain, Direktur BUMDes Bhuana Utama Panji, Edy Suesena menyatakan komitmennya mendukung pengembangan kawasan Hutan Puncak Landep sesuai arah kebijakan pemdes. Untuk itu, dirinya mempersilahkan kepada LPHD untuk mengajukan proposal sebagai dasar untuk pihkanya memprogramkan beenetuk dukungan yang akan diberikan. Komitmen ini juga tidak lepass karena BUMDes Bhuana Utama Panji menjadi pemanfaat dari kawasan hutan karena mengelola air bersih yang notabene hulunya terletak di kaawasan atas Desa Panji. “Kami mendukung penuh dan silahkan LPHD mengajukan proposal sheingga kami ada dasar untuk memprogramkan program dan dukungan apa yang pantas, karena kami merassa terpanggil juga untuk menjaga kawasan hutan karena kami sendiri hidup dari pasokan air yang hulunya di Hutan Puncak Landep dan Seekitarnya,” jelasnya. (humas pemdes panji)