Desa PANJI

Memasuki musim hujan tahun ini penyebaran Penyakit Demam Berdarah (DB) patut diwaspadai. Atas kondisi itu, Puskemas Sukasada I (satu), Selasa (16/1/2024) melaksanakan Penelitian Epidemiologi (PE-red), edukasi dan penelusuran terkait dugaan penyebaran penyakit DB di RT 02 Banjar Dinas Kelod Kauh Desa Panji.

Penelitian dan dan edukasi ini dilakukan oleh petugas surveilans Ketut Yogi Suara dan Staf Puskemas Sukasada I (satu) Ketut Darmada. Penelusuran ini didampingi oleh salah satu tokoh Masyarakat Putu Margono mewakili Kelian Banjar Dinas (KBD) Kelod Kauh Nyoman Marsa Jaya. 

Staf Puskemas Sukasada I, Ketut Darmada mengatakan, upaya penelusuran ke lapangan ini dilakukan setelah pihkanya menerima laporan dan data yang menyebutkan salah satu warga di Banjar Dinas Kelod Kauh yang diduga menderita penyakit DB. Saat ini, pasien sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Buleleng.

Menindaklanjuti laporan itu, pihkanya lantas melakukan penelusuran di lapangan. Ini untuk mengetahui dari dekat terkait kondisi lingkungan tempat tinggal pasien. Kemudian, menelusuri terkait kemungkinan di mana pasien tergigit nyamuk Aedes aegypti. Sementara, dari penuturan pihak keluarga, menyebutkan, sebelumnya pasien sehari-hari bekerja di luar rumah. “Kami dapat data dari RSUD dan untuk mencari tahu kondisi lingkungan dan menelusuri kemungkinan di mana pasien ini tergigit nyamuk. Sebab dari banyak temuan kasus positif DB namun terjangkitnya di luar lingkungan rumah, sehingga hari ini kami melakukan surveilans ke sini,” katanya.

Di sisi lain, Staf Puskesmas Sukasada I Ketut Darmada menyebutkan, tak saja melakukan penelusuran namun kegiatan ini dilakukan untuk melaksanakan edukasi dan penyadaran kepada warga terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Selain itu, warga diingatkan tetap disiplin menerapkan pembrantasan sarang nyamuk (PSN). Ini penting karena dari pengalaman dan penanganan kasus penularan DB, PSN terbukti epektif untuk membrantas nyamuk Aedes aegypti, sebab dengan gerakan PSN, maka jentik dan sarangnya sendiri bisa dibasmi, sehingga hasilnya jauh lebih epektif dalam mencegah terjadinya penyebaran penyakit. “Kami juga serahkan bubuk abate kepada warga untuk digunakan mencegah berkembangbiaknya jentik nyamuk itu sendiri, dan kami ingatkan untuk tetap disilin melaksanakan PSN dan PHBS, ini akan jauh lebih epektif dibandingkan pencegahan lain seperti melakukan pengasapan,” tegasnya.

Tokoh masyarakat Putu Margono menyambut baik upaya Puskemas Sukasada I yang telah melakukan edukasi dan penelusuran dugaan penyebaran penyakit DB di wilayahnya. Bukan saja melaksanakan edukasi, namun dirinya meminta agar pihak Puskemas dan instsnasi yang terkait agar terus mendampingi desa untuk mencegah penyebaran kasus penyakit DB. “Kami berterimakasih namun kami harap ada tindaklanjut dan terus didampingi untuk mencegah dan kalua bisa membrantas jangan sampai penyakit berbahaya ini memakan korban di wilayah kami,” tegasnya. (humas pemdes panji)