Desa PANJI

Gerakan mencegah munculnya kekerasan dan bullying terus digalakkan. Caranya dengan melaksanakan edukasi dan sosialsiasi ke lapangan. Seperti dilakukan di SDN 3 Panji Kecamatan Sukasada, Selasa (21/11/2023). Kegiatan ini dihadiri Perbekel Desa Panji Jro Mangku MD Ariawan didampingi Kelian Banjar Dinas (KBD) Dangin Pura Gusti Nyoman Sudarma Tirta. Sementara, tampil sebagai narasumber pada sosialisasi ini utusan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng.

Kelian Banjar Dinas Dangin Pura Nyoman Sudarma Tirta menyambut positif upaya pemerintah kabupaten dalam mencegah munculnya aksi kekerasan dan bullying pada anak tersebut. Ini karena, kekerasan dan bullying ini belakangan masih berpotensi terjadi di lapangan. Untuk itu, edukasi dan sosialiasi ini sebagai Langkah prepentif, jangan sampai kekerasan itu menimpa anak-anak khususnya di wilayah Banjar Dinas Dangin Pura. Selain itu, cara ini akan menggugah kesadaran dan kepedulian semua komponen dimasyarakat untuk bersama-sama melakukan langkah pencegahan, sehingga siapapun pelaku kekerasan dan bullying pada anak dapat diantisipasi. “Kami pemerintah desa menyambut baik kegiatan seperti ini, sehingga anak-anak termasuk komponen lain dimasyarakat menjadi sadar dan mengerti terkait kekerasan fisik dan bullying, kemudian muncul kesadaran untuk “memerangi” jangan smapai pelaku kejahatan yang bisa merusak masa depan anak-anak ini bisa ditangkal sedinimungkin,” katanya.

Kelian Banjar Dinas Dangin Pura Sudarma Tirta menambahkan, sesuai kebijakan pemerintah desa saat ini sedang menggarap program terkait Desa Layak Anak (DLA). Kebijakan ini digulirkan bersamaan setelah Pemeirntah Kabupaten menetapkan Panji sebagai DLA. Salah satu kebijakan yang kini sedang dijalankan dengan pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tunas Mekar Desa Panji. Selain menjadi tempat pendidikan, Kawasan ini dijadikan Taman Yowana Asri. “Sesuai kebijakan Pak Perbekel bagaiamana PAUD dan dikembangkan sebagai Taman Yowana Asri bukan saja untuk pendidikan, namun juga ruang kreasi anak-anak dan pemuda desa seperti kegiatan kesenian dan olahraga,” jelasnya.

Sementara itu, para siswa terlihat antusias mengikuti jalannya sosialisasi. Selain berinteraksi, mereka juga begitu aktif untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kekerasan dan bullying yang diutarakan oleh pemateri. (humas pemdes panji)