Desa PANJI

Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bhuana Utama Panji Kecamatan Sukasada belakangan ini mulai menjadi perhatian pihak luar. Menejemen yang sekarang berbasis digital itu, sekarang membuat beberapa pengelola bumdes di luar daerah belajar ke Desa Panji.

Seperti dilakukan jajaran Pemerintah Desa (Pemdes) Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) melaksanakan studi komparasi ke Desa Panji, Jumat (6/10/2023). Secara khusus, jajaran Pemdes Bedali datang ke Den Bukit untuk belajar tentang tips dan trik pengelolaan BUMDes.

Rombongan studi komparasi Pemdes Bedali diterima Perbekel Desa Panji Jro Mangku MD Ariawan, S.S.T.Par.M.B.A.,. didampingi Direktur BUMDes Bhuana Utama Panji Ketut Edy Susena, dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Desa Panji Ni Made Ari Cahyanti.

Kepala Desa Bedali, Dewi Buyati usai melaksanakan studi komparasi mengatakan, sejak beberaap tahun terakhir ini, bumdes yang didesanya masih mengalami hambatan serius. Persoalan ini menyangkut menejemen yang belum optimal. Lembaganya itu hingga sekarang belum juga menerapkan sistem digitalsiasi dalam pengembangan unit bisnis-nya.

Ditengah maslaah itu, pihkanya kemudian mendapat beberapa referensi yang menunjukkan kalau BUMDes Bhuana Utama Panji telah menerapkan menejemen berbasis digital. Tak hanya itu, dari referensi yang ada menunjukkan perkembangan BUMDes Bhuana Utama Panji melesat baik. Bahkan, telah menuai prestasi berskala Nasional, dalam hal pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). “Nah dari referensi itu BUMDes di sini (Bhuana Utama) perkembangannya luar bisa dan utamanya dalam pengelolaan air minum sudah mendapat prestasi bersakala nasional, sehingga kami yang maish mengalami hambatan dalam mengelola BUMDes ingin belajar bagaimana tips dan trik yang bisa kami terapkan di Bedali nantinya,” katanya.

Menurut Kepala Desa Buyati, unit usaha yang dikelola di desanya sedikit ada yang mirip dengan unit bisnis yang dikelola BUMDes Bhuana Utama Panji. Di mana, untit bisnis itu adalah pengelolaan SPAM. Dalam pengelolaanya, pengurus bumdes di desanya itu maish mengalami hambatan. Ini seperti banyaknya tunggakan sulit ditaggih dan belum menerapkan pelayanan berbasis digital. “Berbeda dengan BUMDes di sini, sudah berbasis digital kemudian tarif yang ditawarkan kepada pelanggan relatif masih murah dibandingkan di daerah kami. Nah, bagaimana sistem digitalisasi yang diterapkan ini kami ingin pelajari dan harapnnya setelah kunjungan ini pengembangan bumdes di desa kami mengalami perubahan yang lebih baik,” jelasnya.

Sementara itu Perbekel Desa Panji, Jro Mangku MD Ariawan, S.S.T.Par.M.B.A.,. mengatakan, capaian prestasi dan pengelolaan BUMDes Bhuana Utama selama ini bisa dicapai adalah bukti kerja tim work yang begitu solid. Bukan hanya itu, jalinan koordinasi dan komunikasi oleh pengurus dengan perangkat desa belakangan ini dilakukan dengan sangat baik. Alhasil, menejemen dalam pengelolaan BUMDes sekarang mampu “memuaskan” para nasabah. Di samping itu, pengelolaan BUMDes sekarang benar-benar dilakukan dengan transfaranasi yang tinggi. “Saya kira kuncinya adalah transfaran, membuka ruang koordinasi dan komunikasi, sehingga roda usaha di BUMDes ini berjalan mendatangkan keuntungan dan yang paling penting lagi nasabah dipuaskan, sehingga menaruh kepercayaan tinggi kepada lembaga ini,” tegasnya. (humas pemdes panji)