Desa PANJI

Desa Panji Kecamatan Sukasada tahun 2023 ini ditunjuk untuk melaksanakan program Peningkatan Kualitas Kesehatan. Di mana, program ini dijalankan dengan merealsiasikan bantuan Pembangunan jamban dan wastapel. Total bantuan yang dikucurkan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia sebesar Rp 100 juta.
Mengawali program ini, Rabu (6/9/2023) digelar sosialsiasi program dan membentuk Kelompok Kerja Masyarakat (KKM) di Balai Banjar Dinas (BD) Dangin Pura. Sosialsiasi ini dihadiri Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng, Gede Sura Tenaya. Sementara Desa Panji diwakili Kepala Seksi (Kasi) Kesejahtraan Sosial (Kesra) Gede Redana mewakili Perbekel Desa Panji, Jro Mangku MD Ariawan, S.ST.Par.M.B.A., Bersama para kelian banjar dinas (KBD) di lingkungan Desa Panji.
Kabid Kesmas, Sura Tenaya mengatakan, alasan mengapa pemerintah pusat mengalokasikan bantuan untuk Desa Panji tak lepas karena desa ini menyandang predikat Nasional bidang pelaksanaan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Atas pertimbangan itu, program ini digulirkan dengan mengalokasikan bantuan pembangunan jamban dan wastapel (tempat mencuci tangan).
Untuk menunjang program ini telah dialokasikan anggaran Rp 100 juta. Nantinya, akan dibangun sebanyak 15 unit jamban dan wastepel. Sesuai petunjuk teknis (juknis) bantuan ini dialokasikan untuk masing-masing banjar dinas. Kepala Keluarga (KK) yang menerima bantuan ini harus memenuhi kreteria yang sudah ditentukan, diantaranya tercatat sebagai penduduk kurang mampu, belum mengakses jaringan sanitasi, memiliki prilaku buang air besar (BAB) di tempat terbuka (sembarangan), kemudian memiliki anggota keluarga sedang hamil, bayi lima tahun (balita), menyandang disabilitas. “Sesuai surat yang kami terima, dimana program ini diarahkan ke Desa Panji yang telah menyandang predikat nasional dalam pengelolaan pamsimas, sehingga hari ini kami melaksanakan sosialisasi terkaitb jukni dan persyaratan warga yang berhak menerima, dan karena yang tahu teknis kondisi di lapangan adalah para kelian banjar dinas (KBD), sehingga siapa-siapa yang berhak menerima kami serahkan pada masing-masing KBD,” katanya.
Dengan program ini, Kabid Kesmas Surya Tenaya berharap prilaku masyarakat yang masih melakukan BAB dengan sembarangan bisa dihapuskan. Dengan demikian, target besarnya adalah kebersihan lingkungan tempat tinggal meningkat dan terhindar dari penyebaran bibit penyakit. “Kami harap program ini bisa berjalan kendati waktu pendek dimana bantuan ini sudah terwujud pada Oktober 2023 mendatang, sehingga kelompok penerima manfaat (KPM) bisa memiliki jamban, sehingga bisa meningkatkan kebersihan lingkungan dan otomatis akan mencegah peneyebaran bibit penyakit berbahaya,” tegasnya.
Sementara itu, Kasi Kesra Gede Redana mengatakan, sesuai petunjuk teknis (juknis) telah ditetapkan KKM yang akan melaksanakan program ini. Terpilih sebagai ketua KKM adalah, Komang Agus Darmawan (Ketua LPM Panji). Sekretaris, Gede Sukerta, dan bendahara Komang Sujana Abdi Negara. KKM ini dibantu oleh seksi-seksi yaitu, perencanaan ditunjuk Nyoman Masra Jaya (KBD Kelod Kauh). Seksi pelaksanaan Gede Ari Kusuma (KBD) Mekar Sari) dan Gede Kawan (KBD Bangah). Sedangkan, seksi pengawasan ditunjuk Dewa Putu Dharma Sujati (KBD) Mandul.
Setelah ditetapkan, KKM Panji akan memulai tugasnya dengan memilih KPM sesuai kreteria yang sudah ditentukan. Kemudian Menyusun proposal, DED, pelaksanaan, pengawasan, dan dokumentasi. “Hari ini sudah dibentuk KKM dan setelah ini sudah mulai bertugas, sesuai dengan tahapannya, sehingga bantuan bisa terealsiasi sesuai perencanaan,” jelasnya. (humas pemdes panji)