Desa PANJI

Desa Panji Kecamatan Sukasada menjadi salah satu desa yang mendapat izin sebagai Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD). Izin ini tak lepas karena desa ini mewilayahi sekitar 126 hektar hutan lindung dengan vegetasai tanaman yang masih asri. Selain itu, hutan ini “dibelah” oleh Daerah Aliran Sungai (DAS), sehingga kawasan hutan ini dijuluki “Virgin River”.
Setelah mendapat izin LPHD telah disepakati nama dan pengurus LPHD. Sesuai kesepakatan LPHD di desa ini ditetapkan dengan nama LPHD Bhuana Utama Desa Pnaji. Menindkalanjuti program yang akan dijalankan, beberapa waktu yang lalu, penguurs LPHD Bhuana Utama Desa Panji melaksanakan rapat koordinasi (rakor). Rakor ini dihadiri Perbekel Desa Panji Jro Mangku Made Ariawan, pengurus LPHD Bhuana Utama Panji, Perangkat Desa Panji, dan warga Dusun Mekar Sari, Desa Panji.
Perbekel Desa Panji, Jro Mangku Made Ariawan mengatakan, sesuai dengan konsep pengembangan pariwisata yaitu Panji Educations, dan Panji Echo Village. Di mana, konsep ini mengembangkan desa wisata berbasis lingkungan dan pendidikan. Langkah ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng yang sudah memprokalmirkan diri sebagai kota pendidikan.   
Dari pengembangan desa wisata ini, warga Buleleng diharapkan agar berkunjung ke Desa Panji dalam upaya pelestarian lingkungan. Selain itu, sebagai laboratorium hidup bagi pendidikan berbasis lingkungan di Buleleng. “Jadi bagaiamana kalangan mahasiswa, siswa SMP, SMA (Gen-Z) yg menjadi target pasar pariwisata bisa berkunjung ke Desa Panji sebagai sejarah Buleleng,” katanya.
Menurut Perbekel Jro Mangku Made Ariawan kawaan wisata Virgin River belakangan ini telah banyak menerima kunjungan wisata lokal dan beberapa wisatawan mancanegara (wisman). Untuk itu, jajaran pemdes, pengurus LPHD, kelompok sadar wisata (pokdarwis), dan warga masyarakat tetap pada komitmenya mengembangkan dan mengelola kawasan ini. Di samping itu, upaya menjaga kelestarian dan kebersihan tidak bisa dipisahkan. Untuk itu sesuai kebijakan pemeirntahan desa senantiasa melaksanakan program menanam dan menggalakkan  aksi bersih-bersih sampah pelastik tidak saja kawasan wisata saja, tetapi kawasan yang lain akan tetap “disasar”. (humas pemdes panji)