Desa PANJI

Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Nigri (STAHN) Mpu Kuturan, Singaraja sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Panji, Kecamatan Sukasada. Para mahasiswa ini selama sebulan penuh mempraktekan ilmu pengetahuan yang dipelajari di kampus secara langsung melalui berbagai kegiatan. 

Salah satu kegiatan yang digelar pada Jumat (18/6) mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Filsafat ini melaksanakan kurus singkat mejejahitan. Kegiatan ini menyasar anak-anak Sekolah Dasar (SD) di Desa Panji. Anak-anak ini diajarkan bagaimana tehnik membuat tamas (salah satu perlengkapan upacara agama) yang terbuat dari daun kelapa tua. 

Tak hanya itu, materi kursus singkat ini diisi dengan materi belajar tari kreasi. Kendati hanya kurus dalam hitungan jam, namun anak-anak di Desa Panji ini begitu antusias mengikuti kedua materi dengan narausmber para mahasiswa PKL STAHN Mpu Kuturan Singaraja terebut.

Komang Padma selaku penggas kursus mejejahitan dan tari kreasi ini digelar karena kebetulan di Desa Panji dipilih oleh para mahasiswa mempraktekan ilmu yang sudah dipelajari selama ini di kampus. Selain itu, bersamaan dengan datangnya musim libur panjang untuk anak-anak SD di desanya, sssehingga waktu luang ini dimanfaatkan dengan melaksanakan kegiatan ini. Tujuannya untuk mengedukasi sejak dini terkait dengan wawasan kewajiban sebagai perempan Bali yang wajib untuk trampil dalam mejejahitan. Perlengkapan upacara agama ini menjadi keharuan sselalu diperlukan, sehingga dengan mengajari anak-anak mejejahitan kedepan bisa mengurangi ketergantungan dengan membali pperlengkapan yang sudah jadi di pasar tradisional. “Kebetulan waktu libur panjang ini anak-anak banyak memiliki waktu luang, sehingga mass libur ini tidak sepenuhnya untuk bermain-main, namun dielengi dengan kurus mejejahitan, dan tari kreasi dan ini kerjaama kami dengan mahasiswa,” katanya.

Sementara itu perwakilan mahasiswa Putriasih mengaku senang bisa berpartisipasi dengan mengajar anak-anak SD dengan materi mejejahitan dan tari kreasi. Meskipun materi kursus hanya garis bessar karena keterbatasan waktu, namun dengan kegiatan ini, dirinya sebagai mahasiswa bangga karena mendapat kesempatan mempraktekan ilmu yang selama ini dipalajari di bangku kuliah langsung di lapangan. “Seperti arahan Pak Perbekel Desa Panji pada waktu kami mengawali PKL bagaimana kami bisa menghasilkan karya selama PKL di sini (Desa Panji). Jadi salah satunya dengan mengajar anak-anak SD, kami praktek mengajar mejejahitan dan belajar menari, sehingga hasilnya ini bisa mendidik anak-anak dan kami bisa mempraktekan ilmu yang dipelajari dari para dosen dan mudah-mudahan bisa memberi manfaat kedepan untuk anak-anak di Desa Panji,” katanya. (humas pemdes panji)