Desa PANJI

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng meluncurkan sistem aplikasi yang dijuluki Sistem Pengendalian Sampah Terpadu (Singa-Sadu). Apliaksi ini diluncurkan untuk menghimpun data detail terkait volume timbunan sampah sampah secara terintegrasi mulai dari desa/ kelurahan ke kabupaten dan sasaran akhir data tersebut akan memperkuat data volume sampah naional.
Sosialisasi dibuka Perbekel Panji Jro Mangku MD Ariawan, S.S.T.Par.M.BA. didampingi Kelian Desa Adat Gusti Ketut Susila Dharma, Sekretaris Desa (Sekdes) Panji Komang Nastika, dan Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) . Narasumber yang memberikan materi kepada para kelian banjar dinas (KBD) di lingkungan Desa Panji dan pengurus TPS-3R Petugas Penyuluh Lingkungan DLH Buleleng.
Perbekel Desa Panji, MD Ariawan menyambut positif digelarnya sosialisasi oleh DLH. Paslanya, dengan apliaksi yang diterapkan, maka pengelolaan sampah di desanya semakin baik. Terutama terkait basis data bisa dihimpun dengan detail dan riil. Untuk itu, pihkanya mendorong pengurus TPS-3R yang sudah dibentuk dan menjalankan tugasnya, agar serius menerapkan aplikasi Singa-Sadu tersebut. Ini bisa dijalankan dengan harapan mendapat dukungan partisipatif dari para ujung tombak di lapangan mulai dari Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Kelian Banjar Dinas (KBD). “Kami menyambut positif peluncuran aplikasi ini dan kami berbangga karena Panji adalah satu dari dua desa di Kecamatan Sukasada yang menjadi pilot projek untuk mengendalikan sampah berbasis apliaksi Singa-Sadu ini, dan mari kita dukung dengan menyajikan data riil, sehingga data volume sampah di Panji itu dihitung dengan akurat,” katanya.
Sementara itu, Petugas Penyluh Lingkungan DLH Buleleng Juli menyebutkan, Setelah diluncurkan, apliaksi Singa-Sadu sekarang ini masih tahap ujicoba. Ada sebanyak 7 desa di Buleleng dipilih menjadi pilot proyek untuk menghimpun data volume sampah dengan detail. Setiap kecamatan dipilih 2 desa, dan untuk Kecamatan Sukasada dipilih Desa Panji dan Desa Kayu Putih Melaka untuk proyek percontohan. Alasnanya, karena dua desa ini telah membentuk TPS-3R dan merintis pengelolaan desa wisata.
Nantinya, masing-masing desa yang dipilih ini akan melaporkan data harian sampah. Di mana, data ini dihimpun dari pengelola TPS-3R dengan mengisi google form. Data itu selanjutnya di-input oleh tim DLH dan diolah sebelum nantinya masuk dalam data volume sampah nasional. “Detail data harian ini berapa smapah organik, non organik, dan residu. Pengisian datanya lewat link google form, dan besar harapan kami didukung oleh teman-teman di desa dan TPs-3R, sehingga data sampah di desa ini bisa diketahui secara akurat,” katanya. (humas pemdes panji)